
Tempat wisata air terjun dan rafting yang indah tidak hanya ada di Pulau Jawa saja. Namun daerah lain seperti di perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat juga memiliki air terjun dan rafting yang tidak kalah mempesona.
Salah satu destinasi wisata air terjun dan rafting yang cukup memukau yakni Riam Merasap yang berlokasi di Desa Pisak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Menurut Ketua Pokdarwis Riam Merasap Lambertus Abom air terjun ini kerap disebut sebagai Niagaranya Kabupaten Bengkayang.
“Tinggi air terjun kurang lebih 25 meter. Lebarnya 8 meter. Jadi kebanyakan orang sini sebut ‘Niagaranya Bengkayang’,” kata Abom saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Selain dapat memanjakan mata karena keindahan air terjun tersebut, para wisatawan juga bisa memacu adrenalin dengan menjajal rafting di Riam Merasap. Para wisatawan akan disuguhkan dengan dua pilihan level rafting yakni pemula dan ekstrem.
Koordinator Arum Jeram Merasap Rafting Paulus Supirto mengatakan kedua level sama-sama mampu memacu adrenalin para wisatawan. Pasalnya keduanya menghadirkan tantangan yang berbeda-beda.
“Untuk bermain rafting bisa 6 orang (wisatawan) 7 orang termasuk skipper-nya,” kata Paulus.
Paulus mengatakan khusus jalur pemula para wisatawan bisa menikmati keindahan Riam Parangek dan Riam Panggar. Adapun waktu tempuh untuk menyusuri jalur ini berkisar 1-1,5 jam. Tak hanya itu, adrenalin pengunjung akan terpacu ketika perahu karet yang ditumpangi sedang menuruni Riam Parangek.
“Kalo jalur pemula ada Riam Parangek, Riam Panggar itu udah dapet dua bonus riam,” kata Paulus.
Sementara itu, untuk jalur ekstrem, para wisatawan akan menyusuri aliran sungai sepanjang 8 km dengan waktu tempuh 3 jam. Berbeda dengan pemula, jalur kali ini tergolong jauh lebih menantang.
Pasalnya para wisatawan bisa menikmati lebih banyak jeram. Apalagi ketika debit air dalam kondisi pas atau saat musim hujan sensasi bermain rafting akan semakin maksimal.
“Kalo ekstrem itukan banyak jeramnya, kalo pemula main di tempat landai. Kalo debitnya pas tuh ekstrem lebih menantang,” jelasnya.
Baca Selengkapnya
Meskipun menantang, sayangnya jalur ekstrim hanya tersedia saat musim penghujan saja. Sebab ketika musim kemarau tiba debit air pada jalur ekstrim akan berkurang dan tidak bisa dilalui. Namun untuk jalur pemula pada musim kemarau pun masih buka.
“Kalo main yang ekstrem bulan 10 (Oktober), 11 (November), dan 12 (Desember) paling asyiknya,” katanya.
Ia menambahkan para wisatawan tidak perlu khawatir untuk menikmati olahraga tersebut. Sebab para pemandu atau skipper Riam Merasap sudah mendapatkan pelatihan untuk rafting.
“Berapa tahun lalu ada pelatihan dari provinsi ada pelatihan materi dan lapangan,” katanya.
Adapun tiket yang ditawarkan untuk objek wisata tersebut bervariatif. Khusus untuk tiket masuk anak-anak dipatok Rp 5 ribu per orang dan dewasa Rp 10 ribu. Sementara itu untuk rafting jalur pemula Rp 60 ribu per orang dan jalur ekstrem Rp 120 ribu per orang.
Paulus mengatakan penghasilan yang didapatkan ketika bekerja menjadi skipper begitu membantunya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan jika ada uang lebih Paulus tabung ke bank. Di tempat tinggalnya, tersedia agen BRILink yang merupakan perpanjangan tangan Bank BRI dalam melayani transaksi perbankan.
“Kalau saya hanya bikin ATM saja untuk menabung. BRI untuk menabung untuk transaksi harian. Setiap penghasilan saya tabung ke BRI, kalau saya butuh hari-hari mendadak kan praktis ambilnya,” kata Paulus.
Ia berharap agar layanan Agen BRILink semakin diperbanyak. Menurutnya layanan tersebut sangat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan khususnya di daerah perbatasan.
“Menguntungkan Agen BRILink. Padahal itu menguntungkan. Lebih deket kalo ada Agen BRILink biar kita mudah dan nggak jauh,” tutupnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.!